Sunday, 22 May 2011

Not with Me

Not With Me



S
emilir angin pagi terasa begitu menusuk kalbu. Ranting pepohonan menari-nari di goyangkan angin. Hari terasa dingin. Nella yang memakai jaket, berjalan menuju danau yang terletak di sudut kota. Nella tak mengerti mengapa Tiwi mengajaknya bertemu di danau itu, yang Nella tahu, Tiwi tidak suka tempat itu. Sekitar 10 menit, Nella duduk menunggu Tiwi di tepi danau itu.
‘‘Nella ‘‘
‘‘Tiwi “
‘‘kamu udah lama ya menungguku ?“ kata Tiwi seraya duduk di samping Nella
“ah, tidak kok“ jawab Nella seraya tersenyum
“kok tumben kamu ngajak aku ketemuan di danau ini. Padahal kamu kan ga suka tempat ini ?“ tanya Nella
“ga apa-apa kok“ jawab Tiwi
“aku boleh nanya sesuatu ga?“
“tentu saja boleh“
“kamu sebenarnya seneng ga sahabatan dengan aku ?“ tanya Tiwi

Nella menarik napas.
“Tentu saja aku senang , siapa sih ga suka sahabatan dengan kamu, kamu orangnya cantik, baik, ramah, pintar lagi“
“makasih ya sudah anggap aku sebagai sahabatmu. Kamu memang sahabat terbaikku“ ucap Tiwi
sama-sama, kamu juga sahabat terbaikku“ kata Nella
         
Kicauan burung gereja terdengar merdu di antara dahan pohon. Rerumputan yang menghiasi tepi danau juga bergoyang-goyang, seakan menari-nari dipermainkan angin. Nella dan Tiwi terbawa oleh suasana yang tak pernah mereka berdua rasakan sebelumnya.
“Nella, jika suatu hari kita berpisah, apa yang akan kamu lakukan ?“ tanya Tiwi
Nella tersentak. Dirinya terkejut dan bingung mengapa Tiwi bertanya seperti itu.
“mengapa kamu bertanya seperti itu ? aku benar-benar tidak mengerti “ ucap Nella
“aku hanya ingin tahu, bila suatu hari nanti kita berpisah dan tidak akan bertemu lagi, apa yang akan kamu lakukan. Aku mohon jawab pertanyaan ku “ mohon Tiwi
“yang pasti aku tidak akan bisa menerima itu“ jawab Nella sinis
Tiwi menatap Nella. Tatapan Tiwi membuat Nella tak berdaya. Dari mata Tiwi, Nella merasakan sebuah rahasia yang telah lama di pendam Tiwi.
“Nella, sahabat sejati adalah sahabat yang mengerti apa yang terbaik untuk sahabatnya. Sahabat sejati adalah adalah sahabat yang bisa menerima apa adanya kekurangan dan kelebihan sahabatnya. Dan, sahabat sejati adalah sahabat yang bisa menerima kepergian sahabatnya. Walau hati sebenarnya tak bisa menerimanya. Nella, aku tahu dari dulu jika kamu memang membutuhkan waktu untuk menerima kenyataan yang sulit kamu terima. Tapi aku mohon satu kali saja kepadamu. Belajar dari sekarang untuk bisa menerima kenyataan walau pahit untuk kamu terima, terlalu sakit untuk kamu rasakan karena kenyataan pahit itu akan menjadi manis ketika kamu tahu cara mengatasinya.lagipula, kenyataan pahit itu akan membuat dirimu menjadi kuat. Dan, jika aku pergi, jangan pernah tangisi kepergian ku, tetaplah menjadi Nella yang ceria dan kuat. Karena aku tidak akan pergi jauh dari hatimu “ jelas Tiwi
“iya, ma’afkan aku selama ini. aku memang sulit menerima kenyataan. Terima kasih sudah menyadarkanku. Aku harus belajar menerima kenyataan . tapi,kamu tidak akan pergi kan ?“
“tidak akan pernah “ Tiwi tersenyum dan merangkul sahabatnya itu.
“iya Tiwi, aku tau itu“
Nella dan Tiwi memandang satu sama lain dan tertawa tanpa tau apa sebenarnya di tertawakan. Nella merasa nyaman jika berada di samping Tiwi. Namun, tanpa di duga Nella, raut wajah Tiwi menjadi berubah. Tiwi menjadi murung. Mata Tiwi menatap kosong ke danau yang berada di depannya. Nella yang merasakan kejanggalan itu berusaha menyadarkan Tiwi.
“Tiwi kamu kenapa ?“ tanya Nella seraya menggoyangkan pundak Tiwi
Namun, Tiwi tak menghiraukan Nella. Tiwi kemudian berjalan meninggalkan Nella yang masih duduk dan menghampiri danau itu. Tanpa sengaja, kaki Tiwi tersandung akar pohon dan Tiwi pun terpeleset sehingga jatuh ke danau itu.
“Tiwi !!!!“teriak Nella. Nella segera berlari menghampiri Tiwi.
Namun terlambat,Tiwi sudah tenggelam dan nyawanya tak bisa di selamatkan.
“Tiwi !!! “Nella meratapi danau itu , kali ini air matanya jatuh membasahi pipinya.
“Braakk “
Nella terjatuh dari kasurnya. Dilihatnya jam dinding, ternyata sudah jam 8.00 WIB. Nella, berdiri dan duduk di kasurnya. Nella, heran. Mengapa ia bermimpi bertemu Tiwi, padahal Tiwi sudah meninggal 3 bulan yang lalu gara-gara penyakit yang ia derita. Namun, Nella merasa jika Tiwi masih ada didekatnya. Nella memang tidak bisa menerima kenyataan kalau Tiwi akan pergi secepat itu. Dari mimpinya, Nella berjanji kepada dirinya sendiri agar bisa menerima kenyataan. Nella berjalan menghampiri gitarnya. Gitar yang di berikan oleh Tiwi ketika dia berulang tahun ke-15. Perlahan, jari-jari lentik Nella mulai memetik senar gitar itu. Nella mulai memainkan lagu Bondan and Fade2Black yang berjudul Not With Me, yang selalu ia nyanyikan bersama Tiwi. Lagu itu selalu menghiasi hari-hari Nella tatkala Tiwi pergi meninggalkan dirinya. Sepenggal lagu itulah yang selalu mengingatkan Nella pada Tiwi.
“I can see you if you're not with me i can say to my self if you're okay . I can feel you if you're not with me i can reach you my self, you show me the way”



JThe EndJ

No comments:

Post a Comment